SISTEM
PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN
SAINS
PADA SISWA
OLEH :
Mario Sarwo Hadi, Dkk
Mario Sarwo Hadi, Dkk
BAB
I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Penilaian
atau ases menmerupakan
suatu kesatuan atau bagian dari pembelajaran yang tak terpisahkan. Penilaian
merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Penilaian meliputi
pengumpulan informasi melalui berbagai teknik penilaian dan membuat keputusan
berdasar hasil penilaian tersebut.
Penilaian
memberi informasi pada guru tentang prestasi siswa terkait dengan tujuan
pembelajaran. Dengan informasi ini, guru membuat keputusan berdasar hasil
penilaian mengenai apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan metode
pembelajaran dan memperkuat proses belajar siswa. Penilaian mengukur seberapa
jauh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dicapai oleh siswa. Selain
melengkapi proses belajar mengajar, penilaian juga memberi umpan balik formatif
dan sumatif pada guru, siswa, sekolah dan orang tua siswa.
Pada
Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
semua aspek penilaian meliputi : pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep
IPA; keterampilan dan proses; dan
karakter dan sikap (sikap ilmiah). Sehingga peserta didik betul-betul
mendapatkan kesempatan untuk belajar IPA.
Agar
penilaian terhadap pembelajaran IPA di kelas dapat dilaksanakan dengan baik,
setiap pihak yang peduli terhadap kualitas sekolah dan siswa di negeri ini
harus berjuang bersama-sama untuk mengembangkan kemampuan menilai (assessment
literacy). Kemampuan menilai adalah kuncinya.
Orang yang
mampu melakukan penilaian (assessment literates) adalah mereka yang memahami
prinsip dasar penilaian. Pemahaman akan makna penilaian yang baik saja tidaklah
cukup. Kita juga harus memahami bagaimana penilaian menghubungkan kualitas pembelajaran
dengan upaya untuk mempertahankan alternatif penilaian yang seimbang. Kita
harus patuh dan berupaya memenuhi standar yang ditetapkan, dan saling membantu
jika penilaian yang dilakukan gagal memenuhi standard ini
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan penilaian?
2.
Apa Tujuan penilaian?
3.
Apa saja aspek penilaian?
4.
Apa saja yang menjadi teknik dan instrumen ?
5.
Bagaiamana syarat menyusun penilaian?
6.
Bagaimana prinsip-prinsip penilaian?
7.
Apa standar penilaian IPA?
8.
Bagaimana rubik dan contoh penilaian IPA
1.3. Tujuan
1.
Memahami pengertian penilaian
2.
Memahami tujuan penilaian
3.
Memahami aspek penilaian
4.
memahami teknik dan instrumen penilaian
5.
Memahami syarat menyusun penilaian
6.
Mengetahui prinsip penilaian
7.
Mengetahui standar penilaian IPA
8.
Memahami rubik dan contoh penilaian IPA
1.4. Manfaat
Sebagai tambahan
referensi mengenai standar penilaian pendidikan IPA dan standar mengajar IPA
bagi guru.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Penilaian
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan (Trianto, 2010). Dalam istilah
asingnya, penilaian adalah evaluation
dan diperoleh kata indonesia evaluasi yang berarti menilai (tetapi dilakukan
dengan mengukur terlebih dahulu). Kita tidak dapat mengadakan penilaian sebelum
kita mengadakan pengukuran.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai
adalah mengambil suatu keputusan terhadap seseuatu dengan ukuran baik buruk.
Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi
meliputi kedua langkah diatas, yakni menukur dan menilai.
Sedang Pengertian penilaian berdasarkan peraturan MENDIKNAS
Nomor 20 Tahun2007 Penilaian pendidikan
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik
dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara
nasional. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian. Dalam dunia
pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai makana ditinjau
dari berbagai segi.
a.
Makna
bagi sisiwa
Dengan diadakanya penilaian, maka siswa dapat mengetahui
sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oelh guru. Hasil
yang diperoleh siswa dari perkerjaan menilai ini ada 2 kemungkinan yaitu
memuaskan dan tidak memuaskan.
b.
Makna
bagi guru
1.
Dengan hasil penilaian
yang diperoleh guru akan dapat mengetahui kemampuan siswa. Dengan petunjuk ini
guru dapat lebih memusatkan perhatianya kepada siswa-siswa yang belum berhasil.
2.
Guru mengetahui apa
materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan
pengajaran diwaktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.
3.
Guru akan mengetahui
apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum
c.
Makna
bagi sekolah
a)
Hasil belajar merupakan
cermin kualitas sesuatu sekolah.
b)
Informasi dari guru
tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan
pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa akan datang.
c)
Informasi hasil
penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun dapat digunakan sebagai pedoman
bagi sekolah
2.2. Tujuan Penilaian
Tujuan
atau fungsi penilaian ada beberapa hal:
a)
Penilaian berfungsi
selektif
Dengan
mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau
penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunayai berbagai tujuan.,
antara lain:
·
Untuk memilih siswa
yang dapat diterima disekolah tertentu.
·
Untuk memilih siswa
yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
·
Untuk memilih siswa
yang seharusnya mendapat beasiswa
·
Untuk memilih siswa
yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebaliknya.
b)
Penilaian berfungsi
diagnostik
Dengan
mengadakan penilaian, sebernya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang
kebaikan dan kelmahan-kelmahanya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini,
akan lebih mudah dicari untuk mengatasi.
c)
Penilaian berfungsi
sebagai penempatan
Sistem
yang baru yangkini banyak dipopulerkan dinegara barat, adalah sistem belajar
sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket
belajar, baik berbentuk moul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan
dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemapuan
individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri
sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaiakan dengan pembawaan
yang ada. Akan tetapi diesebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan
yang bersifat individual kadang-kadang sukar seali dilaksanakan. Pendekatan
yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara
kelompok . untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunkan untuk penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai
hasil penilaian yang sama, akan berada alam kelompok yang sama dalam belajar.
d) Penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Fungsi
keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana suatu
perogram berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini,
keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
2.3
Aspek Penilaian
Tujuan IPA
adalah menguasai pengetahuan IPA, memahami dan menerapkan konsep IPA, menerapkan
keterampilan proses, dan mengembangkan sikap. Tujuan penilaian ini sejalan
dengan tiga aspek dalam kerangka kurikulum IPA seperti ditunjukkan di bawah:
1.
Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA
2.
Penilaian Keterampilan dan Proses
3.
Penilaian karakter dan sikap (sikap ilmiah)
Penjelasan
ketiga jenis penilaian tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Penilaian Pengetahuan, Pemahaman dan Penerapan
Konsep IPA
Penilaian pengetahuan IPA merupakan
produk dari pembelajaran IPA. Penilaian ini bertujuan untuk melihat penguasaan peserta
didik terhadap fakta,konsep, prinsip, dan hukum-hukum dalam IPA dan
penerapannya dalamkehidupan. Peserta didik diharapkan dapat menggunakan pemahamannyatersebut
untuk membuat keputusan, berpartisipasi di masyarakat, danmenanggapi isu-isu
lokal dan global.
2. Penilaian Keterampilan Proses
Penilaian dilakukan tidak hanya
terhadap produk, tetapi juga proses.Penilaian proses IPA dilakukan terhadap
keterampilan proses IPA, meliputi keterampilan dasar IPA dan keterampilan
terpadu tingkat awal. Keterampilanproses IPA dasar meliputi observasi, inferensi,
melakukan pengukuran,menggunakan bilangan, klasifikasi, komunikasi, dan
prediksi. Di samping itu,peserta didik mulai diperkenalkan dengan kemampuan
melakukan percobaansederhana dengan dua variabel atau lebih untuk menguji
hipotesis tentanghubungan antar variabel. Peserta didik juga dilatih
mengkomunikasikan hasilbelajarnya melalui berbagai bentuk sepeti debat,
diskusi, presentasi, tulisan, dan bentuk ekspresif lainnya. Dari berbagai
keterampilan proses ilmiah, berikut adalahenam keterampilan dasar yang perlu
dikuasai untuk peserta didik.
a. Observasi
Penilaian
keterampilan melakukan observasi dinilai pada saat melakukanobservasi dalam
rangka memperoleh data hasil penginderaan terhadap objek dan fenomena alam
menggunakan panca indera. Informasi yang diperoleh menimbulkan rasa ingin tahu,
pertanyaan, interpretasi, dan investigasi.
b. Komunikasi
Keterampilan
berkomunikasi secara ilmiah menggunakan berbagai cara, seperti menggunakan grafik,
carta, peta, simbol, diangram, rumus matematis, dan demonstrasi visual, baik
secara tertulis maupun lisan.
c. Klasifikasi
Keterampilan
melakukan klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan berbagaiobjek untuk
mempermudah mempelajarinya, berdasarkan persamaan,perbedaan, dan saling
keterkaitan obyek.
d. Pengukuran
Keterampilan
melakukan pengukuran menggunakan alat ukur standar untukmelakukan observasi
secara kuantitatif, membandingkan, dan mengklasifikasikan, serta mengkomunikasikannya
secara efektif. Alat pengukuran meliputi penggaris,meteran, neraca, gelas ukur,
termometer, pH meter, Higrometer, dan sebagainya.
e. Inferensi
Keterampilan
melakukan interpretasi dan menjelaskan kejadian di sekitar kita.Kemampuan ini
dibutuhkan antara lain untuk menyusun hipotesis. Interpretasimenghubungkan
pengalaman lampau dengan apa yang sedang dilihat.
f. Prediksi
Keterampilan
melakukan prediksi ditentukan oleh observasi yang teliti daninferensi untuk
memprediksi apa yang akan terjadi untuk menentukan reaksi yangtepat terhadap
lingkungan.
g. Percobaan Sederhana
Keterampilan
melakukan percobaan diawali dengan kemampuan
menyusunpertanyaan,mengidentifikasi variabel, mengemukakan hipotesis,
mengidentifikasi variabel kontrol, membuat desain percobaan, melakukan
percobaan,mengumpulkan data, dan interpretasi data.
3. Penilaian sikap
Penilaian
sikap ilmiah meliputi sikap obyektif, terbuka, tidak menerima begitusaja
sesuatu sebagai kebenaran, ingin tahu, ulet, tekun, dan pantang menyerah.
Selain itu, kemampuan bekerjasama, bertukar pendapat, mempertahankan pendapat,
menerima saran, dan kemampuan sosial lainnya dapat juga dilakukanmelalui
pembelajaran IPA
2.4.
Teknik
dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai berikut:
a.
Penilaian kompetensi sikap
Pendidik
melakukan penilaiankompetensi sikap
melalui observasi, penilaian diri, penilaian
“teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik
dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi,penilaiandiri,danpenilaian
antarpesertadidikadalah daftar cek atau skala penilaian (ratingscale)yangdisertairubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
·
Observasi merupakan teknik penilaian
yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera,baik
secara langsungmaupun tidak
langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlahindikator perilaku yang diamati.
·
Penilaian diri merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
·
Penilaian antar peserta didik merupakan
teknik penilaian dengan
caramemintapesertadidikuntuk salingmenilaiterkaitdengan pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaianantarpeserta didik.
·
Jurnal merupakan catatan pendidik di
dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b.
PenilaianKompetensi Pengetahuan
Pendidik
menilai kompetensi pengetahuan
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
·
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,isian,jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian
.Instrumen uraiandilengkapi pedoman penskoran.
·
Instrumen tes lisanberupa
daftar pertanyaan.
·
Instrumen penugasan berupa
pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
c.
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik
menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapirubrik.
·
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitasatau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
·
Projek adalah tugas-tugas belajar (learningtasks) yang meliputi kegiatanperancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan
secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
·
Penilaian portofolio adalah penilaian
yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta
didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
2.5 Syarat menyusun
alat penilaian
Membuat pertanyaan tes (alat evaluasi) tidak mudah,
sebab tes/pertanyaan merupakan alat untuk melihat perubahan kemampuan dan
tingkah laku siswa setelah ia menerima pengajaran dari guru/pengajar di
sekolah. Alat evaluasi yang salah, akan menggambarkan kemampuan dan tingkah
laku yang salah pula. Oleh karena itu teknik penyusunan alat evaluasi penting
dipertimbangkan agar memperoleh hasil yang objektif.
Beberapa syarat dan petunjuk yang perlu diperhatikan
dalam menyusun alat evaluasi, ialah:
1. Harus menetapkan dulu segi-segi apa yang akan dinilai, sehingga betul-betul terbatas
serta dapat memberi petunjuk bagaimana dan dengan alat apa segi tersebut dapat
kita nilai.
2. Harus menetapkan alat evaluasi yang betul-betul
valid dan reliable, artinya taraf ketetapan dan ketetapan tes sesuai dengan
aspek yang akan dinilai.
3. Penilaian harus objektif, artinya menilai
prestasi siswa sebagaimana adanya.
4. Hasil penilaian tersebut harus betul-betul
diolah dengan teliti sehingga dapat ditafsir berdasarkan kriteria yang berlaku.
5. Alat evaluasi yang dibuat hendaknya mengandung
unsure diagnosis, artinya dapat dijadikan bahan untuk mencari kelemahan siswa
belajar dan guru mengajar.
2.6 Prinsip Penilaian
1.
Sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi
yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi
dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai
dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2.
Objektif
Berati penilaian
berbasis pada standar (prosedur daan kriteria yang jelas) dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai. Agar penilaian objektif, seorang guru harus
berupaya secara optimal untuk memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta
didik dari sejumlah penilaian dan
membuat keputusan yang adil
tentang penguasaan kompetensi peserta didk dengan mempertimbangkan hasil kerja
peserta didik.
3.
Terpadu
Berarti penilaian oleh
pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester dan ujian kenaikan kelas.
4.
Ekonomis
Berati penilaian yang
efesien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporannya.
5.
Transparan
Berarti prosedur
penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporannya serta dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepantingan.
6.
Akuntabel
Berati penilaian dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur dan hasilnya.
7.
Sistematis
Berarti penilaian
dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8.
Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar
oleh guru didasarkan pada standar penilaian dan ukuran pencapain kompetensi
yang telah ditetapkan.
9.
Menyeluruh/kmprehensif
Penilaian harus
menyeluruh dengan menggunakan berbagai macam cara dan alat untuk menilai
beragam kompetensiatau kemampuan peserta didik sehingga tergampar kemampuan
peserta didik.
10.
Mendidik
Penilaian dilakukan untuk
memperbaiki proses prmbelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar
bagi peserta didik.
2.7 Standar Penilaian
Pendidikan Ipa
Penilaian
pembelajaran IPA di sekolah hendaknya mengacu pada suatu standar yang
ditetapkan baik secara nasional maupun internasional. National Research Council dalam National
Committee on Science Education Standards and Assessment (1996), telah menetapkan National Science Education Standards (NSES), suatu standar bagi
pendidik dalam menilai pendidikan IPA di semua level pendidikan. Standar nasional pendidikan IPA versi NRC ini
berisi standar konten IPA, standar pedagogi dalam mengajar
IPA, standar profesi,
standar program, standar asesmen, dan standar sistem.
Mutu pendidikan IPA yang baik, harusmemenuhi semua standar tersebut.
Penilaian
standar memberikan kriteria
untuk menilai kemajuan menuju visi pendidikan IPA pada literasi sains untuk
semua. Standar yang menggambarkan kualitas praktek penilaian yang digunakan
oleh guru dan lembaga pemerintah untuk
mengukur prestasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar IPA.
Panduan untuk mengembangkan penilaian, praktek, dan kebijakan.
Standar ini dapat diterapkan untuk penilaian
siswa, guru, program formatif
dan sumatif, dan penilaian eksternal.
Sebagai mekanisme umpan balik utama dalam sistem pendidikan
sains.
2.7.1. Standar
Penilaian IPA
Latar belakang
disusunnya Standar pendidikan IPA ini adalah karena adanya kebutuhan masyarakat
terhadap IPA bukan hanya sekedar ilmu tetapi sebagai sesuatu yang dapat
digunakan untuk bertahan hidup (NRC, 1996). Standar penilaian menyediakan kriteria untuk menentukan kualitas
praktik-pratik penilaian. Standar penilaian meliputi lima bidang
sebagai berikut:
1. Konsistensi penilaian dengan
suatu keputusan merupakan desain untuk informasi
2. Penilaian prestasi dan kesempatan untuk
belajar sains
3. Mencocokkan antara kualitas teknis dari
kumpulan data dan konsekuensi tindakan yang perlu dilakukan berbasis data
tersebut
4.
Kejujuran dalam praktik penilaian
5. Ketepatan penarikan kesimpulan berdasarkan penilaian tentang
prestasi siswa dan kesempatan untuk belajar.
Dalam
visi yang dijelaskan oleh National
Science Education Standards, penilaian adalah mekanisme umpan balik utama
dalam sistem pendidikan sains. Standar penilaian menyediakan siswa dengan umpan balik tentang
seberapa baik mereka memenuhi harapan, guru dengan umpan balik tentang seberapa
baik siswa mereka belajar, sekolah dengan umpan balik tentang efektivitas guru
dan program mereka, dan pembuat kebijakan dengan umpan balik tentang seberapa
baik kebijakan bekerja. Umpan balik ini pada gilirannya merangsang perubahan
kebijakan, memandu pengembangan profesional guru, dan mendorong siswa untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang IPA.
2.7.2. Perubahan Fokus Standar Penilaian
Berdasarkan National
Science Education Standard in the United
States (National Research Council, 1996) perubahan fokus
yang terjadi pada standar penilaian adalah sebagai berikut
Tabel 2.1 Perubahan
Fokus Standar Penilaian
Hal yang Dikurangi
|
Hal yang Diutamakan
|
Menilai yang mudah diukur
|
Menilai yang paling berharga
|
Menilai pengetahuan yang memiliki
ciri yang jelas
|
Menilai pengetahuan yang kaya
dan berstruktur baik
|
Menilai pengetahuan yang bersifat ilmiah
|
Menilai pemahaman dan pemikiran
Ilmiah
|
Menilai untuk mempelajari apa
yang tidak dipahami siswa
|
Menilai untuk mempelajari apa
yang dipahami siswa
|
Hanya melakukan penilaian atas pencapaian
|
Menilai pencapaian dan peluang untuk belajar
|
Penilaian akhir dilakukan oleh guru
|
Siswa terlibat dalam penilaian yang
sedang berlangsung atas hasil kerjanya dan hasil kerja temannya
|
Pengembangan penilaian eksternal hanya oleh ahli
|
Guru terlibat dalam pengembangan penilaian eksternal
|
Proses
penilaian adalah alat yang efektif untuk
mengkomunikasikan harapan sistem
pendidikan IPA untuk semua pihak yang terkait dengan pendidikan IPA. Praktek
penilaian dan kebijakan memberikan definisi operasional apa yang penting untuk dilakukan. Misalnya,
penggunaan dari proses
penyelidikan/inquiri untuk penilaian
tugas siswa dari apa yang sedang dipelajari, bagaimana guru mengajar,
dan dimana sumber daya yang harus
dialokasikan.
Penilaian
adalah sistematis, proses tahapan yang melibatkan pengumpulan dan interpretasi
data pendidikan. Standar penilaian meliputi empat komponen dapat dikombinasikan
dalam berbagai cara. Misalnya, guru menggunakan data prestasi siswa untuk
merencanakan dan memodifikasi praktik pengajaran. Berbagai kegunaan, pengguna,
metode, dan data berkontribusi terhadap kompleksitas dan pentingnya penilaian
proses. Berikut disajikan empat komponen dari proses penilaian yang dirinci
pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Komponen
Proses Penilaian
Data Koleksi
Untuk gambaran
dan mengukur
Prestasi dan
sikap siswa
Kesiapan dan
Kualitas guru
Karakteristik
Program
Alokasi sumber
daya
Instrumen
kebijakan
|
Data yang digunakan:
— Rencana pengajaran
— Panduan pembelajaran
— Perhitungan nilai
— Membuat perbandingan
— Bukti dan lisensi
— Akses ke pendidikan khusus/ lanjutan
— Teori pendidikan
— I informasi kebijakan
— Dampak kebijakan
— Alokasi sumber
— Kurikulum, program,
& praktek mengajar
|
Membuat Keputusan dan
tindakan berdasarkan data
|
Pengguna Data :
— Guru
— Siswa
— Administratorpendidikan
— Orangtua
— Masyarakat Umum
— Pembuat kebijakan
— Lembaga PT
— Bisnis dan industri
— Pemerintah
|
Metode untuk Mengumpulkan Data :
— Paper and pencil test
— Tes kinerja
— Wawancara
— Portofolio
— Praktek kinerja
— Observasi siswa dan guru
di kelas
— Analisis transkrip
— Ulasan materi ahli pendidikan
|
2.8 Rubik dan Contoh
Penilaian
Menurut Abdul
Majid (2013) Rubrik penilaian merupakan kunci penskoran yang menggambarkan
berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas ,
keterampilan proyek, esai , laporan penelitian atau kinerja spesifik.
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang
diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan
siswa Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang
perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing
karakteristik tersebut.
Rubrik merupakan pedoman kerja untuk siswa dan guru. Idealnya rubrik
diberikan kepada siswa sebelum tugas dilakukan agar siswa memahami kriteria
yang digunakan untuk menilai hasil kerja mereka.
Menurut
Abdul Majid (2013) Keuntungan yang
dapat diperoleh bila guru menggunakan rubrik diantaranya :
1. Guru dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan fokus, penekanan, dan perhatian pada rincian tertentu
sebagai modal pengetahuan untuk siswa
2. Siswa mempunyai pedoman yang jelas
mengenai apa yang diharapkan guru
3. Siswa dapat menggunakan rubrik
sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya
4. Guru dapat menggunakan kembali
rubrik tersebut untuk berbagai kegiatan
berikutnya yang sejenis.
Menurut
Abdul Majid (2013) Contoh Rubrik Laporan Percobaan (Karya siswa )
Rubrik Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : VII
Materi
Pelajaran :Ciri-Ciri Makhluk
Hidup
Kriteria
|
Sempurna
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Skor
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
Tujuan
|
Ditulis
dengan rinci, Terkait erat dengan topik yang ditugaskan
|
Ditulis
dengan kalimat baku, terkait dengan tugas yang ditugaskan
|
Ditulis
kurang fokus, kalimat tidak baku, sebagian tidak terkait dengan topik yang
ditugaskan
|
Ditulis
Kurang spesifik, Kalimat tidak baku, tidak terkati dengan topik yang
ditugaskan
|
|
Alat
dan Bahan
|
Mencantumkan
semua alat dan bahan yang di perlukan percobaan
|
Mencantumkan
sebagian besar alat dan bahan yang di perlukan percobaan
|
Mencantumkan
sebagian kecil alat dan bahan yang di perlukan percobaan
|
Tidak
Mencantumkan alat dan bahan yang di perlukan percobaan
|
|
Langkah
Kegiatan
|
Langkah
kegiatan lengkap, urut dan rinci
|
Langkah
kegiatan lengkap, dan urut
|
Langkah
kegiatan tidak lengkap, dan tidak urut
|
Tidak
Langkah kegiatan
|
|
Data
dan analisis Data
|
Data di tabulasi
secara logis dan dianalisis dengan tepat dan rinci
|
Data di
tabulasi secara logis dan dianalisis dengan tepat
|
Data di
tabulasi sembarangan dan dianalisis kurang tepat
|
Data tidak
tabulasi secara logis dan tidak dianalisis
|
|
Kesimpulan
|
Ditulis berdasarkan
hasil analisis dan akurat
|
Ditulis
berdasarkan analisis
|
Ditulis tidak
berdasarkan hasil analisis
|
Tidak ada
kesimpulan
|
Contoh
Penilaian Laporan Percobaan (Karya siswa )
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
Kelas : VII
Materi Pelajaran :Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Judul : Hasil Laporan
Mengamati Petumbuhan Tumbuhan Kacang
Hijau
No
|
Nama
|
Kriteria
|
Skor
|
Prediket
|
|||||||||||||||||||
Tujuan
|
Alat Dan Bahan
|
Langkah Kegiatan
|
Data dan
Analisis Data
|
Kesimpulan
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||||
1
|
Susi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
90
|
SB
|
|||||||||||||||
2
|
Andi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
50
|
K
|
|||||||||||||||
3
|
Riri
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
70
|
B
|
|||||||||||||||
4
|
Dst
|
Keterangan
1. Skor
maksimal = jumlah sikap yang dinilai x
jumlah kriteria. Dari
contoh di atas skor maksimal = 4 x 5 = 20
2. Nilai = (jumlah
skor perolehan : skor maksimal) x 100
= 18/20 x 100 = 90
3. Nilai
dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat
Baik = 80 – 100
B = Baik = 70 – 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang
= < 60
Rubrik
Penilaian :
Rubrik Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : VII
Materi Pelajaran : Asam dan
Basa
No
|
Kriteria
|
Skor (1-4)
|
1
|
Prosedur kerja
·
Jika selalu melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja yang benar
·
Jika Kadang
siswa banyak bekerja sama kadang tidak bekerja sama
·
Jika hanya melakukan sedikit prosedur yang benar
·
Jika tidak melakukan sesuai dengan prosedur
|
4
3
2
1
|
2
|
Ketepatan memilih alat dan bahan
·
Jika selalu memilih alat dan bahan yang tepat sesuai
dengan petunjuk kerjanya
·
Jika sebagian besar memilih alat dan bahan dengan
tepat sesuai dengan petunjuk kerja
·
Jika hanya sedikit saja yang tepat dalam memilih
alat dan bahan yang sesuai dengan petunjuk kerja
·
Jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat sama
sekali
|
4
3
2
1
|
3
|
Pengamatan
·
Mengamati semua variabel dan mendapatkan data yang
tepat
·
Jika sebagaian variabel diamati namun hasil tidak
tepat
·
Jika hanya sedikit variabel yang diamati dan hasil
kurang tepat
·
Jika tidak melakukan pengamatan
|
4
3
2
1
|
4
|
Penyusunan laporan
·
Jika laporan disusun dengan sistematis dan tepat
kesimpulanya
·
Jika laporan dibuat dengan sistematis namun
kesimpulan kurang tepat
·
Jika laporan dibuat kurang sistematis dan kesimpulan
kurang tepat
·
Jika hasil laporan tidak sistematis dan tidak tidak
tepat
|
4
3
2
1
|
Contoh Penilaian Percobaan
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
Judul : Percobaan
Mengidentifikasi Asam dan Basa
Kelas :
VII
No
|
Nama
|
Prosedur Kerja
|
Ketepatan memilih alat dan bahan
|
Pengamatan
|
Penyusunan laporan
|
Skor
|
Prediket
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||||
1
|
Susi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
87,5
|
SB
|
||||||||||||
2
|
Andi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
62,5
|
C
|
||||||||||||
3
|
Riri
|
√
|
√
|
√
|
√
|
81,25
|
SB
|
||||||||||||
4
|
Dst
|
Keterangan
1. Skor
maksimal = jumlah sikap yang dinilai x
jumlah kriteria. Dari
contoh di atas skor maksimal = 4 x 4 = 16
2. Nilai = (jumlah
skor perolehan : skor maksimal) x 100
= 10/16 x 100 = 62,5
3. Nilai
dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat
Baik = 80 – 100
B = Baik = 70 – 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang
= < 60
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a.
Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan
b.
Adapun tujuan dari penilaian
adalah : Penilaian berfungsi selektif,
Penilaian berfungsi diagnostik, Penilaian berfungsi sebagai penempatan,
Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
c.
Ada tiga aspek atau sasaran
penilaian, yaitu; Penilaian pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA,
keterampilan dan proses, karakter dan sikap ilmiah
d.
Teknik dan instrumen yang
digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap (observasi, peilaian diri, penilaian antar teman, jurnal), pengetahuan (
tes tertulis maupun lisan dan penugasan), dan keterampilan (tes praktik
,projek, portofolio)
e.
Ada lima syarat
dan petunjuk yang perlu diperhatikan dalam menyusun alat evaluasi ( apa yang mau dinilai, membuat alat evaluasi yang valid dan reliabel,
harus objektif, harus teliti dan Alat
evaluasi yang dibuat hendaknya mengandung unsure diagnosis)
f.
Prinsip-prinsip
penilaian :Sahih, Sitematis, Objektif, Beracuan kriteria, Terpadu, Akuntabel, Ekonomis , Menyeluruh, Trasparan , Mendidik
g.
Standar penilaian
meliputi lima bidang sebagai berikut; konsistensi, mencocokkan antara kualitas
teknis dan konsekuensi tindakan, dan ketepatan menarik kesimpulan.
3.2 Saran
Dari
makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon pendidik
yang profesionla agar dapat mengukur dan mengevaluasi hasil dari penilaian yang
telah dilakukan.
Daftar Pustaka
Cahyanto, I. 2016. Bentuk Penilaian Hasil Belajar. WWW.academia.edu/5129154/Bentuk_Penilaian_Hasil_Belajar. Diakses tanggal 13 September 2016
Departemen
Pendidikan Nasional. (2008). Sistem Penilaian KTSP. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
Kuswanto, H. (2008). Penilaian Pembelajaran IPA. [online].
Diakses dari staff.uny.ac.id/sites/.../PENILAIAN%20PEMBELAJARAN%20IPA_0.pdf
National Research Council. (1996). National Science Education
Standards. Washington D.C. : The National Academies
Press
Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
pendidikan
Stiggins,
R.J. (1994). Student- Centered Classroom
Assessment. New York : Macmillan College Publishing Company
Sumber : PERATURANMENTERIPENDIDIKANDANKEBUDAYAAN
REPUBLIKINDONESIA
NOMOR 66TAHUN2013
TENTANG STANDARPENILAIANPENDIDIKAN
Uno, B Hamzah.2013.Assesment Pembelajaran.Jakarta:Bumi Aksara